Langsung ke konten utama

Perilaku mengganggu pada anak dengan autisme



Perilaku mengganggu merupakan hambatan yang paling nyata dalam penanganan anak dengan autis terutama terkait sosialisasi dengan sekitarnya.
  • Tantrum: marah sambil membenturkan kepala, berguling-guling sambil teriak, dll.
  • Tidak mau memperhatikan.
  • Tidak mau berpartisipasi/cuek.
  • Tidak mau mengerjakan tugas/instruksi.
Perilaku mengganggu kadang sulit diubah karena perilaku tersebut merupakan stimulasi/kegiatan yang sangat nyaman bagi si Anak.
Kadang perilaku tersebut merupakan ungkapan ekspresi rasa senang, gembira, marah tetapi si anak tidak menyadari hal tersebut mengganggu orang lain.
Penangangan perilaku mengganggu seringkali tidak terlalu diperhatikan karena umumnya lebih mementingkan bidang akademik dan bahasa yang memang diperlukan untuk syarat masuk sekolah umum.
Selain itu ada persepsi keliru bahwa bila Anak sudah mampu bicara, perilaku mengganggu juga otomatis hilang.
Tujuan terapi perilaku ini bukan sekedar kebahagiaan sejenak dengan membiarkan anak melakukan stimulasi diri, berusaha memahami apa yang dikehendaki dan memberikan apa yang diinginkan meskipun sebetulnya dilarang atau tidak boleh.
Orangtua perlu "memaksa" atau tegas dalam hal-hal yang positif misal menyuruh anak mengambil kembali benda yang dilempar, tidak makan makanan yang dilarang, dan lain-lain.
Berikut beberapa saran untuk mengurangi perilaku mengganggu:
  • Bila sifatnya berbahaya/mengganggu misalnya menyakiti diri atau menyerang, segera pindahkan ketempat yang aman dan pegang tangan anak.
  • Lakukan koreksi sesegera mungkin TANPA KONTAK MATA dan dengan TEGAS katakan : TIDAK! dengan serius, cukup satu kata, dan jangan berbicara banyak.
  • Lakukan tindakan tersebut secara konsisten.


ditulis oleh Intiwiwati