Langsung ke konten utama

Metode terapi untuk anak autis

Ada berbagai metode terapi yang dikembangkan untuk menangani anak dengan autisme. Namun metode yang paling banyak digunakan dan memiliki bukti empiris perbaikan terhadap perkembangan anak adalah metode Applied Behavior Analysis (ABA) dengan metode instruksional Discrete Trial Training (DTT) yang dikembangkan oleh Ivan Lovaas. 

Metode terapi ini menggunakan  sistem One on One ( satu anak, satu terapi, satu ruang) sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak dan dilaksanakan secara Terstruktur dan Kontinu.


Selain itu program terapi dilaksanakan secara berurutan sesuai rencana dalam program dan dilaksanakan juga secara berulang dengan waktu, durasi  dan tempat yang  tetap, untuk menjaga konsistensi anak.

Tata laksana terapi pada umumnya meliputi beberapa aspek namun disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing anak, yaitu:
  • Terapi Perilaku (behavior therapy)
  • Terapi Wicara (speech therapy)
  • Terapi Sensori (sensory integration therapy)
  • Terapi Okupasi (occupation therapy)

Secara umum tahapan tata laksana terapi dibagi dalam 3 tahapan:
  • ProgramTingkat Dasar: proses pengenalan instruksi dan kepatuhan pada aturan serta melatih konsentrasi/fokus pada obyek maupun instruksi dan masih bersifat bahasa reseptif.
  • Program Tingkat Lanjutan 1: peningkatan dari program tingkat dasar dengan variasi materi yang lebih kompleks dan mulai mengarah ke bahasa ekspresif.
  • Program Tingkat Lanjutan 2: peningkatan dari program sebelumnya dan sudah mengarah ke materi pre-akademik untuk mempersiapkan anak yang akan bersekolah.